IKHLAS DAN SEMANGAT DENGAN NIAT BERJUANG UNTUK AGAMA ALLAH INSYA ALLAH BERKAH
Terima kasih teman-teman yang sudah sukses PTK nya semoga bermanfaat ya....amiiin

Jumat, 22 Maret 2013

Kurikulum 2013


Kurikulum Perlu Guru Bermutu

Tahun pelajaran 2013/2014, dunia pendidikan mengalami perubahan yaitu penerapan kurikulum 2013. Sekalipun perubahan kurikulum baru sudah disosialisasikan pemerintah, namun masih muncul pro kontra di kalangan akademisi maupun di masyarakat umum.
Bagi yang pro beralasan bahwa kurikulum lama (KTSP) dianggap banyak sekali kelemahan antara lain: konten kurikulum masih terlalu padat, kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi, kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan serta beberapa kompetensi yang dibutuhkan belum terakomodasi di dalam kurikulum.
Di samping itu, dari  tes internasional yang dilakukan, sistem pendidikan di Indonesia termasuk ketinggalan. Kurikulum Indonesia saat ini lebih banyak pada hafalan saja. Itulah sebabnya perubahan kurikulum  dianggap perlu diberlakukan.
Akan tetapi bagi yang kontra, perubahan kurikulum baru, dianggap tidak akan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan.  Sebab kurikulum bukan merupakan satu-satunya kunci untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia. Kurikulum hanyalah alat sehingga tidak akan berarti apa-apa apabila berada di tangan guru yang tidak berkualitas. Ada asumsi yang mengatakan bahwa kurikulum yang baik, di tangan guru yang tidak bermutu maka hasilnya tidak akan bermutu, sebaliknya kurikulum sederhana apabila berada di tangan guru yang bermutu maka hasilnya akan bermutu.
Sekarang, anggaplah kurikulum 2013 merupakan rancangan terbaik pemerintah dan mau tak mau semua pihak harus menerima, namun apabila sebagian besar guru berkapasitas rendah untuk memaknai dan mengelaborasi kurikulum itu, maka sebagus apapun kurikulumnya tidak akan mencapai target yang diharapkan.
Oleh karena itu, banyak pihak berharap pemerintah tidak hanya menitik beratkan pada sisi kurikulum baru saja, namun yang lebih penting adalah pendampingan pada guru. Memang pemerintah merencanakan akan melatih 40 ribu guru inti yang nantinya wajib menularkan pada  rekan-rekannya. Namun sampai bulan ini, para guru di daerah nampak belum tersentuh. Padahal genderang sudah ditabuh dan tahun pelajaran baru di ambang pintu.
 Tak ayal, jika nantinya pelatihan diadakan secara kilat menjelang tahun pelajaran baru apalagi dengan kualitas pelatihan yang rendah maka pasca pelatihan, tidak menjamin mereka  dapat mengelaborasi kurikulum baru. Apabila demikian yang terjadi, maka dikhawatirkan kurikulum baru masih saja merupakan pelengkap proses pembelajaran. Oleh karena itu, selain menelurkan kurikulum bermutu, PR pemerintah adalah mewujudkan guru yang bermutu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar